Selasa, 01 Mei 2012

HIMBAUAN UNTUK ANAK NEGERI PAPUA

Syaloom....Salam Buata Semua Anak-anak Pemilik Negeri Papua Barat. Terhormat bagi kaula muda-mudi Papua yang saya cintai, dengan perkembagan Zaman yang dipicu mulai dari Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Sosial, Budaya, Ekonomi dan Agama yang begitu majuh bagaikan angin topan yang berhembus dari ufuk timur samudera pasifik ke seluruh pelosok dunia, oleh sebab itu kami sebagai anak-anak mudah Papua yang mempunyai warisan Tanah Papua Barat dan akan meneruskan generasi secara terus-menerus dan akan selalu menetap di atas tanah leluhur kami yaitu Papua Barat yang tercinta. maka itu saya sebagai Mahasiswa Universitas Sains Dan Trknologi Jayapura (ustj)ingin mengimbai kepada mudah-mudh Papua, bahwa dengan perkembagan IPTEK maka kami harus mulai belajar dengan sunguh-sunguh terutama Ekonomi, Ketrampilan (SKILLS), Bhs Inggris dan Komputer karena nanti 2015 kedepan akan dipicu dibentuk Komonitas Asia (ASEAN COMONITY/MASYARAKAT ASEAN)yang akan melepaskan tiga pilar yakni :1. Ekonomi 2.Politik 3.Budaya, ini menunjukan bahwa akan mempererat hubungan antara Mastarakat Asean, yang sama dengan Masarakat Ekonomi Eropa (MEE), lagipula akan menuju pada perdagagan bebas yang di sebut AFTA (Asean Free Trade)yakni siapa saja dibolehkan memperdagangkan barangnya keluar Negeri tapah paspor dan visa Cukup menunjukan kartu surat ijin(meraah) dari negara setempat ke negara yang lain. maka itu saya imbau bawah kami harus belajar karena kami punya waktu masih ada tersisah dan belum terlambat. kami tahu Papua Barat adalah Tanah yang subur di Dunia dan kaya akan meniral yang masih terpendam, dan mata dunia akan melihat kesini demi menciri kekayaan kami, maka itu kami harus belajar keras higgah sukses, karena pengetahuan adalah senjata yang ampuh mampuh menembak semua lawan musuh-musuh kita yang inggin datang merampas tanah dan kekayaan kami ini. selamat belajar (Learns Today and Happy Tomorrow), BY NATALIS KUDIAY Mahasiswa (USTJ), Jurusan Hubungan Internasional.

Minggu, 04 Juli 2010

BLACK BROTHERS, BAND LEGENDARIS, Kisa Seorang Yang Menemukan Kaset


Jumat pagi, 8 Juni 2007, beta tra sengaja menemukan kaset Black Brothers di Jalan Semarang, Surabaya. Ini tempat orang berjualan buku-buku bekas paling ramai di Surabaya. Ada satu dua pedagang yang menjual kaset-kaset lama.

Kondisi kaset-kaset lama benar-benar parah. Penuh debu, pitanya sudah tak karuan. Kalau paitua tra hati-hati bisa-bisa dapat kaset rusak. Mau dengar lagu apa? Makanya, hati-hati beli kaset bekas di Surabaya. Di Jalan Pemuda, samping Plaza Surabaya, kondisi kaset-kaset lama masih jauh lebih bagus.

Nah, beta putar Best of the Best Black Brothers di walkman, eh.. ternyata bagus. Seluruhnya 22 lagu. Baguslah untuk tahu benar-benar karakter musik, vokal, cara bertutur, syair... dari band musik yang pernah berjaya di tanah air itu. Wah, orang hitam keriting dari Papua ternyata punya band bagus. Black Brothers layak dicatat di buku sejarah musik pop Indonesia.

Sisi A: Hari Kiamat, Derita Tiada Akhir, Ammapondo, Tiada Senyum di Akhir Senja, Hilang, Kr. Kenangan, Kisah Seorang Pramuria, Untukmu Pramuria, Wainapire, Musik Masa Kini, Kr. Gunung Sicloop.

Sisi B: Terjalin Kembali, Kali Kemiri, Huembello, Irian Jaya, Doa Pramuria, Balada Pramuria, Pramuria tapi Biarawati, Oh Sonya, Persipura, Terima Kasih.

Beta senyam-senyum. Kok ada lima lagu memang yang bercerita soal pramuria dan semuanya ditulis Hengky M.S.? Apa paitua Hengky ini punya pengalaman khusus dengan pramuria? Entahlah. Hehehe....

Yang jelas, syair lagu Black Brothers rata-rata menggambarkan pramuria yang ingin bertobat. Kembali ke jalan benar. Pramuria, begitu kata lagu ciptaan Hengky M.S., ingin menjadi biarawati. Kenapa tidak?

Hengky, motor grup ini, juga bikin Kisah Seorang Pramuria. Selama ini saya sangka ditulis oleh Charles Hutagalung. Eh, ternyata paitua-paitua dari papua yang bikin. Bagus betul itu lagu. Melodius, selalu mengandung harapan. habis gelap terbit terang! Semua lagu Black Brothers, kecuali lagu rakyat, ditulis Hengky M.S. dan Jochie Phu.

Musik Black Brothers tipikal band tahun 1970-an. Melodinya manis, harmonis, tra berbelit-belit. Black Brothers pakai juga instrumen tiup [brass-wind instrument] sehingga lebih berwarna. Ada vokalis utama, pemusik lain membentuk kor atau suara latar.

Pola lagu Black Brothers memang memberi peluang untuk 'pecah suara' di beberapa bagian. Beta rasa ini bukan hanya khas Papua, tapi juga Maluku, Batak, Flores, atau Timor Leste. Vokalis utama kadang-kadang berperan sebagai solis, kemudian disusul nyanyi bersama dalam tiga sampai empat suara. Ini pula yang bikin lagu-lagu Black Brothers berasa manis.

Selain dua lagu rakyat Papua, Ammapondo dan Huembello, di kaset kumpulan hit Black Brothers ini, ada dua lagu bercorak keroncong. Kr. Kenangan [Hengky M.S.] dan Kr. Gunung Sicloop [Jochie Phu]. Ini menarik karena selama ini musik keroncong identik dengan orang Jawa. Teman-teman Black Brothers ternyata bisa membawakannya dengan baik meski dengan gaya pop.

Beta pribadi tentu paling suka Hari Kiamat [Jochie Phu]. Lagu ini ternyata sangat disukai teman-teman di Jawa Timur. Banyak teman saya hafal lagu ini.

"Syairnya sangat menyentuh. Kita diingatkan akan hari kiamat ketika Tuhan mengadili semua manusia. Kita diajak untuk tidak hanya terpukau dengan materi dan segala kenikmatan duniawi," ujar Sujatmiko, pegawai swasta di Surabaya.

"Saya kalau nyanyi di kafe atau tempat hiburan, ya, mesti Hari Kiamat. Lagunya enak banget, Mas. Ini lagu terbaik yang pernah saya dengar," pendapat Hartono, pengelola sebuah kafe di Sidoarjo, kepada beta.

Beta setuju 100 persen. Nah, berikut ini syair lagu Hari Kiamat yang legendaris itu.

HARI KIAMAT

Lagu/syair: Jochie Phu
Kunci : F
Tempo : moderato


Di tepi jalan si miskin menjerit
Hidup meminta dan menerima
Si kaya tertawa berpesta pora
Hidup menumpang di kecurangan

Sadarlah kau... cara hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

Itulah hidup semakin biasa
seakan tak pedulikan lagi
Tiada kasih bagi yang lemah
Disiram banjiran air mata

Sadarlah kau cara hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan

TAMBAHAN DARI SEBUAH BLOG DI INTERNET

Penyanyi Black Brothers, Hengky Miratoneng meninggal di Belanda pada tanggal 19 April 2006 akibat penyempitan zat kapur di punggungnya. Hengky dimakamkan di Manado setelah tiba di bandara Sam Ratulangi Manado pada hari Sabtu 29 April 2006. Almarhum lahir di Inobonto, 16 Mei 1948.

Penyanyi Pop yang memiliki nama lengkap Hengky Sumanti Miratoneng ini dijemput istri tercinta Meyske Unggu Sumanti ditemani anaknya Arthur Miratoneng serta puluhan keluarga dan kerabatnya, secara kompak mengenakan kaos hitam bertuliskan ‘‘Hengky MS Black Brothers''.

Hengky Sumanti Miratoneng adalah salah satu musisi asal Sulawesi Utara yang menndirikan Black Brothers pada tahun 1975 bersama Yohi Patipeiluhu (keyboard), Stevy Mambor (drummer), Amrey Kaha (saxophone), Agus Rumaropen (guitaris), Benny Betay (bassis).